DIKSI PADA TAHAPAN UPACARA FALÖWA NIAS SELATAN: ANALISIS WACANA KRITIS
DOI:
https://doi.org/10.34012/bip.v1i1.470Keywords:
Diksi, Falöwa Nias Selatan, Analisis Wacana KritisAbstract
Sebagai salah satu suku yang kaya akan tradisi, masyarakat Nias Selatan mempercayai bahwa upacara Falöwa merupakan upacara adat yang paling penting karena dianggap sebagai “Mangai Tanömö Niha” atau upacara untuk mempertahankan keturunan, sehingga perlu diberikan diksi-diksi untuk memperkokoh rumah tangga pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diksi pada tahapan upacara Falöwa Nias Selatan. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata yang terdapat pada teks upacara Falöwa Nias Selatan yang bersumber dari informan kunci Kemudian data yang telah diperoleh di analisis dengan menggunakan teknik interaktif yakni pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pada penelitian ini, terdapat 101 diksi yang diperoleh dari tahapan, penyambutan dihalaman (fanema’ö golayama), (2) doa bersama (fangandö niendongagö), (3) kata sambutan (huhuo sadogo-dogo), (4) Penyerahan sirih (famele’e afo), (5) penyerahan jujuran (fanika era-era mbowo) dan pemberian nasehat (famotu). Diksi tersebut dipilih dan disesuaikan dengan tamu-tamu yang hadir. Melalui sebuah diksi, terdapat kekuatan dan kekuasaan, yang nantinya diharapkan sebagai cerminan kedua pengantin dan masyarakat Nias Selatan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 BIP (Bahasa Indonesia Prima)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
BIP: Jurnal Bahasa Indonesia Prima is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License.