MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA DIBENGKEL MOBIL MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT (FMEA)
Main Article Content
Abstract
Tingginya aktivitas penjualan mobil di Indonesia mendorong berkembangnya perbengkelan mobil di Indonesia. Bengkel mobil yang bergerak dibidang perbaikan, perawatan, aksesoris mobil, dan pengadaan sparepart. Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan maka didapatkan hambatan yang dimiliki bengkel dalam kecelakaan kerja. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka perlu dicari penyebab utama kecelakaan kerja, salah satu metode yang digunakan dalam analisis potensi kecelakaan kerja adalah Failure Mode and Effect (FMEA). Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) merupakan suatu metode yang mengidentifikasi mode-mode dari penyebab kegagalan yang ditimbulkan oleh setiap komponen terhadap suatu sistem, akibat dan nilai Risk Priority Number (RPN) dari kegagalan. Dari analisis yang dilakukan diketahui kejadian kecelakaan kerja yang mempunyai nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi adalah saat api las mengenai bagian tubuh, disebabkan oleh api yang terlalu besar saat dihidupkam dengan nilai Risk Priority Number (RPN) 245, dalam hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja diperlukan adanya pemeliharaan secara berkala pada seluruh peralatan dan mesin yang digunakan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.