HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PENERAPAN PATIENT SAFETY DI RUANG KAMAR OPERASI RSUD SIMEULUE
DOI:
https://doi.org/10.34012/jkpi.v8i2.5336Abstract
Keselamatan pasien menjadi salah satu isu utama dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit. Isu ini berkembang karena masih banyaknya kejadian tidak diharapkan dan kejadian nyaris cedera yang sering terjadi dalam pelayanan kesehatan di Rumah sakit. Motivasi berpengaruh terhadap dorongan individu untuk menerapkan patient safety yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan dan motivasi perawat dalam penerapan patient safety di Ruang Kamar Operasi Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue. Sampel dalam penelitian adalah perawat kamar operasi sebanyak 31 orang, dengan tehnik pengambilan sampel Total Sampling. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berpendidikan S1 sebanyak 13 orang (41,9%), dan mayoritas memiliki motivasi tinggi sebanyak 25 orang (80,6%). Hubungan pendidikan dengan penerapan patient safety berdasarkan hasil uji statistik Chi Square didapatkan pvalue = 0,001 bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan penerapan patient safety di ruang kamar operasi RSUD Simeulue. Hubungan motivasi dengan penerapan patient safety hasil uji statistik Chi Square didapatkan pvalue = 0,000 bahwa ada hubungan yang bermakna antara motivasi dengan penerapan patient safety di ruang kamar operasi. Diharapkan Patient safety harus lebih di perkenalkan lagi kepada seluruh pihak yang berada atau bekerja di rumah sakit kepada staf atau perawat baru juga harus diperkenalkan kepada dokter dan perawat yang magang baik di ruang kamar operasi maupun di ruangan lain.
References
Aqmarina. Siti. (2016). Hubungan Antara Motivasi Kerja Perawat Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Patient Safety di Instalasi Bedah Sentral RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Skripsi. STIKes Muhammadiyah Samarinda.
Klase, Suryanti, dkk. (2016). Penerapan Surgical Safety Checklist WHO di RSUD Jaraga Sasameh Kabupaten Barito Selatan. Volume: 01-Nomor 03- September 2016.
Komite Keselamatan Rumah Sakit (KKP-RS) PERSI. 2011. Pedoman Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety Incident Report) Edisi 2. Jakarta
Liang., Bryan., Lin., L. (2007). Adressing the Nursing Work Enviroment Promote Patient Safety. Nursing Forum. ISSN: 0029-6473,42(I),pp.20-30
Mamesah, Adriani., Nursalam., & Tandipajung, Tinneke. (2018). Hubungan Motivasi Tim Bedah Dengan Kepatuhan Penggunaan Surgical Safety Checklist Di kamar Bedah RSU GMIM Bethesda Tomohon. Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. Di akses pada tanggal 10 Maret 2021
Muslihin. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Fase Time Out Di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Gombong .Gombong: Stikes Muhammadiyah Gombong.
Notoatmodjo. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Penerbit Rineka.
Nurdiana. (2018). Hubungan Motivasi Perawat Dengan Kepatuhan Pendokumentasian Surgical Safety Cheklist Di Ruang Instalasi Bedah Rumah Sakit Wilayah Makassar. Skripsi. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Univeritas Islam Negeri Alauddin Makassar. Di akses pada tanggal 10 Maret 2021.
Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Robbins, P., S. Perilaku Organisasi. (Alih Bahasa: Pujatmaka H). Edisi 8. Jakarta.2006.
Saputra, Andri & Rosa, Maria. (2013). Pengisian Sign In Dalam Meningkatkan Kepatuhan Safe Surgery Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta Unit Ii Hospital”. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Urbach, David R, Et All. (2014). Introduction Of Surgical Safety Checklists In Ontario, Canada”. Downloaded From Nejm.Org On December 20, 2020