Kepatuhan penderita TB Paru BTA (+) dalam menelan obat di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Toba Samosir

Authors

  • Ferawati Ginting Institut Kesehatan Helvetia
  • Anto Anto Institut Kesehatan Helvetia
  • Asriwati Asriwati Institut Kesehatan Helvetia

Keywords:

Kepatuhan menelan obat, tuberkulosis paru

Abstract

TB paru merupakan masalah serius pada masyarakat di Kabupaten Toba Samosir dan perlu mendapatkan perhatian lebih. Kasus TB paru di Kabupaten Toba Samosir tahun 2015 secara klinis mengalami peningkatan dari tahun 2014. TB paru klinis pada tahun 2014 sebanyak 195 kasus, sedangkan tahun 2015 sebanyak 228 kasus. Selain itu dari 19 puskesmas yang ada  di Kabupaten Toba Samosir terdapat 286 kasus TB paru BTA positif, dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 221 kasus. Jumlah pasien TB paru yang diobati di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2015 sebesar 228 kasus pasien yang sembuh TB paru BTA positif sebesar 202 kasus dan drop out sebesar 26 kasus, tahun 2016 yang diobati sebesar 286 kasus, pasien yang sembuh sebesar 221 kasus dan yang drop out sebesar 65 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita TB paru BTA (+) dalam menelan obat di 5 kecamatan Kabupaten Toba Samosir. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional study. Lokasi penelitian di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Toba Samosir wilayah kerja dan dilaksanakan mulai bulan 17 Januari sampai dengan 27 Februari 2019. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan sebanyak 60 responden. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, dukungan keluarga, pengawas menelan obat, pelayanan kesehatan, dan kondisi sosial ekonomi berpengaruh terhadap kepatuhan menelan obat pada pasien TB paru. Sedangkan sikap penderita, ketersediaan OAT, sikap tenaga kesehatan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan menelan obat. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan penderita dalam menelan obat adalah keberadaan pengawas menelan obat  dengan nilai p sebesar 0,002.

References

Barmawi H. Tuberkulosis: Ancaman Kegawatan Dunia Aspek Imunologi dan Terapi. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2004.

World Health Organization. The Global Tuberculosis Epidemic And Progress In Control: Survelance, Planning, Financing 2017. P. 17- 35. Geneva. 2017.

World Health Organization. The Global Tuberculosis Epidemic And Progress In Control: Survelance Planning, Financing 2018. Geneva. 2018.

Kementerian Kesehatan. Infodatin Tuberkulosis: Temukan Obati Sampai Sembuh Dengan Berbagai Sumber. Jakarta. 2016.

Jenkins PA, Davies PDO. The Microbiology Of Tuberculosis. 1st Edition. Chapman & Hall Medical. 1994. p 33-42

Kementerian Kesehatan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta. 2019.

Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir. Profil Kesehatan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015. Balige. 2016.

Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir. Profil Kesehatan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016. Balige. 2017.

Green LW. Health Promotion Planning: An Educational and Environmental Approach. Mayfield Publishing Company. London. 2011.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta. 2010.

Friedman MM. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Penerbit EGC. Jakarta. 1998.

Ulfah M. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TBC di Wilayah Keja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2011. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2013.

Downloads

Published

2020-01-26

How to Cite

Ginting, F., Anto, A., & Asriwati, A. (2020). Kepatuhan penderita TB Paru BTA (+) dalam menelan obat di 5 kecamatan wilayah Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Prima Medika Sains, 1(1), 49-56. Retrieved from http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/JPMS/article/view/746

Issue

Section

Original Article