Perbedaan efektivitas ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% dengan larutan xylitol 10% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro

Authors

  • Mangatas Halomoan Parluhutan Hutagalung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia
  • Susiani Tarigan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prima Indonesia

Keywords:

Diameter zona hambat, ekstrak kulit apel hijau 25%, larutan xylitol 10%, Streptococcus mutans

Abstract

Salah satu bakteri yang paling dominan penyebab terjadinya karies gigi adalah Streptococcus mutans. Stre-ptococcus mutans adalah bakteri gram positif yang dapat memetabolisme karbohidrat terutama sukrosa dan menciptakan suasana asam di rongga mulut. Streptococcus mutans mempunyai dua sistem enzim pada dinding sel yang dapat membentuk dua polisakarida esktraseluler dari sukrosa. Streptococcus mutans dapat diatasi dengan pengobatan. Salah satunya adalah Ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% dengan larutan xylitol 10%. Kulit apel hijau mengandung beberapa fitokimia, antara lain kuersetin, katekin dan asam klorogenik dan larutan xylitol mengandung xylitol yang dapat menghambat Streptococcus mutans secara In Vitro.  Tujuan pene-litian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% dengan larutan xylitol 10% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streprococcus mutans secara In Vitro. Metode yang digunakan yaitu penelitian laboratorium eksperimental. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu bakteri Streptococcus mutans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada diameter zona hambat ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% yaitu 10,042±0,3797 dengan larutan xylitol 10% yaitu 9,8±0,3594. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans dengan larutan xylitol 10%. P: 0,09 (P>0,05).

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut; 2014.

Alfath CR, Yulina V, Sunnati S. Antibacterial Effect of Granati fructus Cortex Extract on Streptococcus mutans In Vitro. Journal Of Dentistry Indonesia, 20(1), 5-­8; 2013.

Agustina A, Tjahjani A, Auerkari EI. Pengaruh Pasta Gigi yang Mengandung Xylitol Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Serotif C In Vitro. Journal of Dentistry Indonesia, Jakarta. Vol.3 No.4.1.; 2008.

Dara M. Hubungan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut, Sikap dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dengan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut. Fakultas Universitas Sumatera Utara.;2014.

Rabbani JH, Achmad G, Tantin E. Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Pustaka Kesehatan, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 23-28, Jan. 2014.

Downloads

Published

2019-10-23

How to Cite

Hutagalung, M. H. P., & Tarigan, S. (2019). Perbedaan efektivitas ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L) 25% dengan larutan xylitol 10% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro. Jurnal Prima Medika Sains, 1(1), 8-11. Retrieved from http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/JPMS/article/view/727

Issue

Section

Original Article