Efektivitas sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi

Authors

  • Anastasia Kristy Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Adhayani Lubis Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Armon Rahimi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Rico Alexander Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Janice - Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Anita Rosari Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Fransiska Kotsasi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Gede Pardianto Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34012/jpms.v3i1.1788

Keywords:

sabun antiseptik, Escherichia coli, Salmonella typhi

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya hambat sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella typhi. Sampel yang dipakai adalah sebanyak 4 sabun antiseptik (sabun A, B, C dan D) dengan masing-masing konsentrasi sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%. Proses pengenceran sesuai dengan konsentrasinya dapat mengubah kemampuan sabun dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang diuji dengan metode difusi. Hasil penelitian didapatkan bahwa keempat sampel sabun antiseptik memiliki efektivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi. Namun pada Escherichia coli, rata-rata diameter zona hambat yang paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 26 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik D dengan konsenstrasi 10% yaitu 7 mm. Sedangkan pada Salmonella typhi rata-rata diameter zona hambat paling besar adalah pada sabun antiseptik A dengan konsentrasi 40% yaitu 20 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling kecil adalah pada sabun antiseptik B dengan konsentrasi 10% yaitu 10 mm. Hal tersebut dapat terjadi karena dinding penyusun dari kedua bakteri tersebut berbeda dan kandungan dari masing-masing sabun juga berbeda.

References

Bonheur JL, Arya M, Tamer MA, Anand BS, Bank S, Frye RE, Lee JG, Talavera F. 2015. Practice Essentials , Background and Etiology of Bacterial Gastroenteritis. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/176400-overview

Burton M, Cobb E, Donachie P, Judah G, Curtis V, Schimdt W. 2011. The Effect of Handwashing with Water or Soap on Bacterial Contamination of Hands. Int. J. Environ. Res. Public Health 8 (1): 97-104 https://dx.doi.org/10.3390%2Fijerph8010097

Tate JE, Burton AH, Boschi-Pinto C, Steele AD, Duque J, Parashar UD. 2012. 2008 estimate of worldwide rotavirus-associated mortality in children younger than 5 years before the introduction of universal rotavirus vaccination programmes: a systematic review and meta-analysis. Lancet Infect Dis. 12(2):136-141. doi:10.1016/S1473-3099(11)70253-5

Jawetz MA. 2010. Mikrobiologi Kedokteran (25 ed.). New York: Mc Graw Hill

Kementerian Kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta

Zein U, Sagala KH, Ginting J. 2004. Diare Akut Disebabkan Bakteri. e-USU Repository

Crump JA, Sjölund-Karlsson M, Gordon MA, Parry CM. 2015. Epidemiology, Clinical Presentation, Laboratory Diagnosis, Antimicrobial Resistance, and Antimicrobial Management of Invasive Salmonella Infections. Clin Microbiol Rev 28(4):901-937. doi:10.1128/CMR.00002-15

Departemen Kesehatan. 2013. Sistematika Pedoman Pengendalian Penyakit Demam Tifoid. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan. Jakarta

Departemen Kesehatan. 2010. Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Central of Disease Control and Prevention. 2015. Handwashing in Community Settings. https://www.cdc.gov/handwashing/pdf/wash-your-hands-fact-sheet-508.pdf

Fitri L. 2010. Kemampuan Daya Hambat Beberapa Macam Sabun Antiseptik Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Esherichia Coli. Jurnal Biologi Edukasi 2(2)

Pratama MR. 2005. Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora persica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Agar. Institut Pertanian Bogor

Gattuso G, Barreca D, Gargiulli C, Leuzzi U, Caristi C. 2007. Flavonoid composition of Citrus juices. Molecules 12(8):1641-1673. doi:10.3390/12081641

Rahardjo ID. 2007. Sensitivitas Staphylococcus aureus Sebagai Bakteri Patogen Penyebab Mastitis Terhadap Antiseptika Pencelup Puting Sapi Perah. Jurnal Protein, 4(1): 31-36

Dharmawan IWE, Retno K, Made SP. 2009. Isolasi Streptomyces Spp. Pada Kawasan Hutan Provinsi Bali Serta Uji Daya Hambatnya Terhadap Lima Strain Diarrhegenic Escherichia coli. Jurnal Biologi XIII (1): 1-6

Greenwood D. 1995. Antibiotics, Susceptibility (Sensitivity) Test Antimicrobial And Chemoterapy. Mc. Graw Hill Company. USA.

Downloads

Published

2021-09-29

How to Cite

Kristy, A., Lubis, A., Rahimi, A., Alexander, R., -, J., Rosari, A., Kotsasi, F. ., & Pardianto, G. (2021). Efektivitas sabun antiseptik dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Salmonella typhi. Jurnal Prima Medika Sains, 3(1), 34-40. https://doi.org/10.34012/jpms.v3i1.1788

Issue

Section

Original Article