Hubungan antara ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm

Authors

  • Rico Alexander Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Armon Rahimi Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Zulfikri Mukhtar Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Djohan - Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Rudi Chandra Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
  • Syamsul Arifin Nasution Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34012/jpms.v3i1.1775

Keywords:

ketuban pecah dini, nilai Apgar

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab terjadinya asfiksia neonatorum dan infeksi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Dari sampel yang memenuhi kriteria restriksi didapat 68 ibu dengan kasus KPD. Hasil penelitian menunjukkan hasil lama KPD < 12 jam dengan Apgar baik adalah sebesar 22 kasus (73,3%) dan dengan Apgar buruk sebanyak 8 kasus (26,7%) sedangkan KPD ≥ 12 jam dengan Apgar baik sebesar 10 kasus (26,3%) dan nilai Apgar buruk sebesar 28 kasus (73,7%). Dari uji statistik dengan tes Chi Square didapatkan nilai X2 = 14,876 dan probabilitasnya (ρ) = 0,001. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara lama ketuban pecah dini dengan nilai Apgar.

References

Sarwono P. Ilmu Kebidanan. Penerbit FKUI. Jakarta. 2008

Departemen Kesehatan. Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR. Jakarta. 2014.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2012. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011. Jakarta. Bappenas.

Badan Pusat Statistik. Survei Penduduk Antar Sensus 2015. Jakarta. 2015.

Kementerian Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan. 2014

Amru S. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri. Edisi ke-3. Jilid 1. EGC. Jakarta. 2015

Manoe VM, Amir I. Gangguan Fungsi Multi Organ pada Bayi Asfiksia Berat. Sari Pediatri Vol. 5 No. 2: 72-78. 2003

Lauren DA, Jessica DE, Meredith TB. 2012. Rujukan Cepat Kebidanan. EGC. Jakarta. 2012.

Alhadar AK, Amir I, Oswari H, Windiastuti E. Korelasi Nilai APGAR Menit Kelima Kurang dari Tujuh dengan Kadar Transaminase Serum pada Bayi Baru Lahir. Sari Pediatri Vol.12 No.3: 2016

Wiradharma, Kardana IM, Dharma AIW. Risiko Asfiksia pada Ketuban Pecah Dini di RSUP Sanglah. Sari Pediatri Vol.14 No.5: 2016.

Fadlun AF. Asuhan Kebidanan Patologis. Editor: Aklia Suslia. Selamba Medika. Jakarta. 2012

Suwiyoga S, Budayasa RAA. Peran Korioamnionitis Klinik, Lama Ketuban Pecah, dan Jumlah Periksa Dalam pada Ketuban Pecah Dini Kehamilan Aterm terhadap Insiden Sepsis Neonatorum Dini. Cermin Dunia Kedokteran, 239-241. 2007.

Hanif H, Syahredi SA, Yani FF. Hubungan antara Lama Ketuban Pecah Dini dengan Skor Apgar Neonatus di RSUP dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.6 No.1: 2017.

Kementerian Kesehatan. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta. 2013

Prawirohardjo S. Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. 2008

Gilang, Notoatmodjo H, Rakhmawatie MD. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol.1 No.2: 2012

Lestari RD, Bunga NN, Putri KA. Analisis Faktor Penyebab Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol.6 No.2: 251–262. 2019.

Downloads

Published

2021-09-29

How to Cite

Alexander, R., Rahimi, A., Mukhtar, Z., -, D., Chandra, R., & Nasution, S. A. . (2021). Hubungan antara ketuban pecah dini dengan nilai Apgar pada kehamilan aterm. Jurnal Prima Medika Sains, 3(1), 23-28. https://doi.org/10.34012/jpms.v3i1.1775

Issue

Section

Original Article