Faktor risiko kejadian ISPA pada balita

Authors

  • Widya Wulandari Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia
  • Ermi Girsang Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia
  • Masryna Siagian Bagian Gizi Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34012/jkpi.v3i2.557

Keywords:

ventilasi, jenis lantai, kepadatan hunian, kebiasaan merokok, ISPA

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab kedua dari lima kematian, menyebabkan 0,94 juta kematian anak setiap tahun. Survei dilakukan di 2007-2014 menunjukkan bahwa 47% ISPA dialami oleh negara berpenghasilan rendah. 58% kejadian ISPA dialami oleh anak balita. Terdapat 687 kasus pada tahun 2018 menempati urutan pertama dari 10 terbesar penyakit di Puskesmas Sidorejo Hilir. Tujuan studi adalah untuk menguji hubungan antara ventilasi, jenis lantai, kepadatan hunian dan kebiasaan merokok di rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua wanita yang memiliki bayi 1-4 tahun yang terdiri dari 86 keluarga di desa Sidorejo Hilir. sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 71 sampel. Data penelitian berasal dari hasil wawancara menggunakan angket, lembar checklist, roll meter, dan kalkulator. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi, tipe lantai, kepadatan hunian dan kebiasaan merokok di rumah dengan kejadian ISPA di bayi. Pada ventilasi didapatkan P = 0,001, pada lantai tipe P = 0,002, pada kepadatan hunian P = 0,001 dan pada kebiasaan merokok di rumah adalah P = 0,000.

Downloads

Published

2019-07-31

Issue

Section

Articles