Hubungan Pemberian ASI Ekslusif deangan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh

Abstract

Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dimana zat gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh serta pengatur proses tubuh. Asupan gizi bagi bayi harus diperhatikan, terutama pemberian ASI pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan untuk mendukung perkembangan motorik bayi secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh.
Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan bayi usia 6-12 bulan sebanyak 45 bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu dan bayi usia 6-12 bulan sebanyak 31 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher’s Exact Test.
Hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Fisher’s Exact Test dengan program SPSS versi
17.0 di dapatkan hasil ρ = 0,000 lebih kecil dari nilai α= 0,05 maka Diterima ditolak yang berarti ada hubungan antara pemberian ASI Esklusif dengan dengan status gizi bayi di wilayah kerja Puskesmas Ketrowojoyo Kabupaten Pacitan, sedangkan nilai RP sebesar 0.028 yang artinya bayi yang tidak diberi ASI eksklusif dapat mengalami gizi buruk sebesar 0.028 kali dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam Kota Banda Aceh telah diberi ASI Esklusif dan mayoritas memiliki status gizi yang baik. Sehingga pemberian ASI Esklusif memiliki pengaruh penting terhadap status gizi bayi usia 6-12 bulan. Semakin baik pemberian ASI pada bayi maka status gizinya akan menjadi semakin baik pula.