Determinan ISPA pada anak usia sekolah di Prabumulih
Keywords:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut, anak, lingkungan fisik rumahAbstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA masih menjadi permasalahan utama bagi anak –anak dengan usia 10-12 tahun di Prabumulih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian ISPA pada anak usia 10-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang memiliki anak usia 10-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Prabumulih Barat. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling. Analisa data yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat (uji Chi-square) dan multivariat. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara jenis dinding (p-value= 0,031), jenis atap (p-value= 0,006), kelembaban (p-value= 0,002), suhu (p-value= 0,029) dan kepadatan hunian (p-value= 0,018) dengan kejadian ISPA. Untuk variabel lainnya, tidak ada hubungan antara pencahayaan alami (p-value= 0,776), jenis lantai (p-value= 0,872) dan luas ventilasi (p-value= 0,832) dengan kejadian ISPA. Hasil analisis multivariat yaitu variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian ISPA adalah jenis atap setelah dikontrol dengan variabel luas ventilasi, jenis dinding, suhu, kelembaban dan kepadatan hunian. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jenis dinding, jenis atap, kelembaban, suhu dan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA. Faktor yang paling dominan terhadap kejadian ISPA adalah jenis atap. Disarankan untuk masyarakat agar membuka jendela setiap hari di pagi hari untuk menjaga keseimbangan sirkulasi udara dan kelembaban di udara agar dapat tetap stabil.