Perbandingan kekerasan gigi setelah dilakukan bleaching ekstrakoronal hidrogen peroksida 30% dan hidrogen peroksida 35% pada gigi premolar satu rahang atas (in vitro)
DOI:
https://doi.org/10.34012/primajods.v1i1.402Keywords:
hidrogen peroksida, office bleaching, kekerasan gigiAbstract
Perubahan warna gigi terutama bagian anterior sering menimbulkan masalah estetik dan berdampak cukup besar terhadap psikologis pasien. Salah satu perawatan yang dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan warna pada gigi dengan melakukan pemutihan gigi (bleaching). Pemutihan (bleaching) adalah perawatan untuk menghilangkan diskolorisasi gigi dengan menggunakan bahan kimia hingga gigi berubah warna sampai mendekati warna gigi asli. Bahan yang sering digunakan adalah hidrogen peroksida. Pemutihan gigi ekstrakoronal dengan teknik in office bleaching umumnya menggunakan bahan pemutih hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi 30-50%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekerasan gigi setelah dilakukan bleaching ekstrakoronal hidrogen peroksida 30% dengan hidrogen peroksida 35% pada gigi premolar satu rahang atas. Metode: sampel gigi dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari lima buah gigi, kelompok satu sampel di bleaching menggunakan hidrogen peroksida 30%, kelompok dua sampel di bleaching menggunakan hidrogen peroksida 35%. masing-masing bahan dioleskan menggunakan bahan bleaching selama 15 menit, kemudian diukur kembali tingkat kekerasan masing-masing gigi. Pengukuran tingkat kekerasan gigi menggunakan alat Vickers hardness. Penelitian ini menggunakan uji annova one way. Hasil penelitian menunjukan bahwa hidrogen peroksida 30% dan 35% tidak mempengaruhi kekerasan gigi secara signifikan yang ditunjukan oleh hasil uji annova dengan nilai (p-value) = 0,450 > 0.05 dimana v=0,05 yang menyatakan Ho ditolak. Dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh pemberian hidrogen peroksida 30% dan 35% terhadap kekerasan gigi.