Hubungan karies gigi dengan konsumsi air minum galon, air sumur dan air minum isi ulang

Authors

  • Molek Molek Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Suci Erawati Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Andre Gideon Lase Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Anna Maria Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Surya Agung Fakutas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Hendrik Steven Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia
  • Yogie Setiawan Fakutas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34012/primajods.v4i1.2429

Keywords:

konsumsi air minum, keparahan karies gigi

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah kesehatan di indonesia yang belum menjadi prioritas tinggi. Dari hasil riset kesehatan Dasar 2018 menunjukan prevalensi karies gigi mencapai 88,80% dan prevalensi periodontitis 74,10%. Air minum merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh atau berperan dalam penentuan derajat kesehatan gigi. Kandungan flor dalam air minum juga dapat berhubungan untuk terjadi nya karies gigi. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui dampak konsumsi air galon,air isi ulang, air sumur terhadap percepatan pembentukan karies gigi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan di Desa Tanjung Gusta Medan Helvetia selama bulan September-Oktober 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Tj.Gusta Medan Helvetia yang berjumlah 30 orang dan metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Setiap sampel dilakukan pemeriksaan karies gigi dengan menggunakan indeks DMF-T lalu dilakukan pengukuran kadar fluor air minum dengan menggunakan metode Kolorimetri di laboratorium. Data dianalisis menggunakan uji t-independent. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan DMF-T berdasarkan jenis air yang dikonsumsi yaitu air sumur memiliki nilai jumlah DMF-T tetinggi sebesar 5,3. Konsumsi air sumur dan air isi ulang memiliki pengaruh terbesar dalam percepatan pembentukan karies gigi. Kadar fluor air yang dikonsumsi masyarakat Tangjung Gusta Medan adalah <0.003ppm (layak konsumsi=1.00-1.5pmm). Tingkat konsumsi fluor cukup akan mempengaruhi keadaan email gigi dan menyebabkan demiralisasi gigi.

Published

2021-03-11

How to Cite

Molek, M., Erawati, S. ., Lase, A. G., Maria, A. ., Agung, S., Steven, H. ., & Setiawan, Y. (2021). Hubungan karies gigi dengan konsumsi air minum galon, air sumur dan air minum isi ulang. Prima Journal of Oral and Dental Sciences, 4(1), 19-22. https://doi.org/10.34012/primajods.v4i1.2429

Issue

Section

Articles