Kombinasi ekstrak daun salam (Eugenia polyantha wight) dengan daun mint (Mentha piperita) sebagai antiseptik pada pengguna ortodonti cekat
DOI:
https://doi.org/10.34012/primajods.v4i1.2411Keywords:
daun salam, daun mint, kombinasi, larutan kumur, plak, halitosisAbstract
Pengguna ortodonti cekat beresiko mengalami karies dan bau mulut (halitosis). Untuk meminimalkan terbentuknya bakteri penyebab halitosis dan plak, diantaranya dengan cara menggunakan obat kumur berbahan alami. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kombinasi ekstrak daun salam (Eugenisa polyantha wight) dengan daun mint (Mentha piperita) berpengaruh sebagai antiseptik pada pengguna ortodonti cekat. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan prettest and posttest with control group. Sampel adalah pengguna ortodonti cekat sebanyak 20 sampel yang dibagi menjadi dua kelompok. Pengukuran skor plak berdasarkan kriteria Loe and Sillness, sedangkan skor VSC diukur dengan alat breathtron II. Kemudian, dianalisis data menggunakan uji statistik paired t test dan independent t test. Rata-rata skor plak sampel pra dan pasca berkumur pada kelompok perlakuan adalah 2,0±0,47 dan 0,1±0,32. Rerata skor plak sampel sebelum dan sesudah berkumur pada kelompok kontrol adalah 2,3±0,5 dan 1,2±0,6. Rerata skor VSC pra dan pasca berkumur pada kelompok perlakuan adalah 124,0±28,75 ppb dan 54,5±27,13 ppb. Rerata skor VSC pra dan pasca berkumur pada perlakuan kontrol yaitu 132,0±23,00 ppb dan 97,0±16,36 ppb. Hasil paired t test menunjukkan bahwasanya terdapat pengaruh signifikan terhadap kombinasi ekstrak daun salam dengan daun mint dan klorheksidin terhadap VSC. Dari hasil independent t test dinyatakan bahwa ada efektivitas yang signifikan kombinasi ekstrak daun salam dengan daun mint sebagai antiseptik pada pengguna ortodonti cekat.