Pengaruh perendaman cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit dan metode pengadukan alginat terhadap perubahan dimensi model kerja
DOI:
https://doi.org/10.34012/primajods.v3i2.2140Keywords:
perubahan dimensi, metode pengadukan alginat, desinfeksi, teknik perendamanAbstract
Alginat merupakan salah satu bahan cetak yang digunakan di kedoteran gigi. Pada saat prosdur pengambilan cetakan dilakukan, saliva akan menempel pada hasil cetakan, yang merupakan sumber kontaminasi terjadinya infeksi silang pada dokter gigi maupun laboratorium, karena itu desinfeksi bahan cetak direkomendasikan oleh American Dental Association (ADA). Perendaman dengan larutan sodium hipoklorit dapat digunakan sebagai desinfektan pada bahan cetak. Proses desinfeksi dikhawatirkan dapat memberikan efek pada perubahan dimensi bahan cetak terutama pada bahan yang sifatnya hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit dan metode pengadukan alginat terhadap perubahan dimensi model kerja. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini adalah sampel hasil cetakan alginat yang telah diisi dental stone tipe III yang diperoleh dari pencetakan pada model master yang telah ditanam dai silinder dengan tinggi 6 mm dan diameter 6 mm, yang ditempatkan di tiga titik pada model master, titik pertama ditempatkan di papila insisivum yang berjarak 10 mm dari median line, titik kedua ditempatkan di molar kedua kanan sebelah kiri dan titik ketiga ditempatkan di molar kedua kanan. Jarak dari titik pertama ke titik kedua disebut garis dimensi antero-posterior (AP) serta jarak dari titik kedua dan ketiga disebut garis dimensi jarak lengkung kedua sisi rahang cross-arch (CA) sebanyak 24 sampel yang dibagi atas 6 kelompok perlakuan dengan masing masing 4 sampel. Sampel diukur nilai dimensinya kemudian dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dan uji one way Anova. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh metode pengadukan alginat secara manual, semi automatic dan fully automatic pada cetakan alginat yang tidak direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit terhadap perubahan dimensi pada model kerja dilihat dari garis antero-posterior (AP) diperoleh p = 0,001 (p < 0,05),. Diketahui juga pada garis cross-arch (CA) diperoleh p = 0,025 (p < 0,05). dan ada pengaruh metode pengadukan alginat secara manual, semi automatic dan fully automatic pada cetakan alginat yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% selama 10 menit terhadap perubahan dimensi pada model kerja dilihat dari garis antero-posterior (AP) diperoleh p = 0,0001 (p < 0,05), sedangkan pada garis cross-arch (CA) diperoleh tidak ada pengaruh yang signifikan p = 0,057 (p > 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan dimensi yang terjadi pada metode pengadukan cetakan alginat yang kemudian dilakukan desinfeksi dengan perendaman larutan sodium hipoklorit 0,5% bisa digunakan sebagai alternatif bahan desinfeksi untuk bahan cetak alginat.