Sari Etanol Kangkung dan Fenobarbital Terhadap Lama Waktu Tidur Mencit
Main Article Content
Abstract
Tumbuhan kangkung air (Ipomoea aquatica Forks) dari Famili Convolvulaceae secara turun temurun dikenal masyarakat dapat mempengaruhi lama waktu tidur, yaitu sebelum dipakai batang dan daunnya disiapkan dulu dengan cara merebus. Pemakaian tersebut dilakukan baik untuk bahan sayur maupun sebagai campuran makanan selingan (seperti: pecel). Oleh karena bukti ilmiah tentang pengaruh kangkung air (Ipomoea aquatica Forks) belum ada, maka para peneliti ini menganggap perlu menelitinya dalam rangka pengembangan obat turun temurun dan pencaharian bahan terbaru dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan di bidang obat. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan keberadaan pengaruh sari etanol kangkung air (Ipomoea aquatic Forks) terhadap lama waktu tidur (sleeping time) mencit jantan. Pada penelitian ini dipakai lima puluh mencit jantan, yang berumur antara 10−13 minggu dan berat badan antara 20-30gr. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA USU. Data yang diperoleh dianalisis dengan pengujian kenormalan data Kosmogorof-Smirnof, Uji Rank Spearmen dan Analisis Variansi (Anava) dengan perbedaan dianggap bermakna apabila p<0,05. Dalam telitian ini ditemukan, bahwa pemberian sari etanol kangkung air memberi pengaruh terhadap lama waktu tidur hewan mencit jantan dengan harga p <0,05, serta dalam uji Rank Spearmen sebesar 0,946 dan thitung > ttabel. Didasari telitian ini dapat disimpulkan, bahwa lama waktu tidur hewan uji sangat dipengaruhi besar dosis sari etanol kangkung. Hal itu dapat diartikan, bahwa semakin tinggi dosis sari etanol kangkung, maka semakin panjang pula lama waktu tidur hewan uji mencit.