Perencanaan Strategis SITI Menggunakan Model The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
Perencanaan Strategis SITI Menggunakan Model The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
DOI:
https://doi.org/10.34012/jutikomp.v2i1.423Keywords:
Architecture Information Systems, SI/TI Strategic Plan, TOGAF, TOGAF ADM.Abstract
Yayasan Generasi Muslim Cendekia (YGMC) Puyung merupakan salah satu yayasan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat tepatnya di Jl. Sanggar Kegiatan Belajar Puyung yang menerapkan program unggulan yaitu Sistem pendidikan yang memadukan kurikulum Nasional dan Kurikulum Islam Terpadu, penguasaan bahasa arab dan inggris, Kemampuan ICT (Information, Communication, Technology), tahfidz, serta tilawah qur’an dan kaligrafi. Dalam perencanaan strategis SI/TI sangat diperlukan suatu enterprise architecture (EA) agar dapat tercapai keselarasan strategi SI/TI dengan strategi bisnis dari organisasi. EA dipandang sebagai sebuah pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk mendefenisikan, merancang, dan menerapkan sistem dan komponen sistem secara bersamaan. Kondisi saat ini YGMC belum memiliki arsitektur sistem informasi sekolah yang spesifik dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pihak Yayasan, penyebabnya karena memang pihak Yayasan belum fokus terhadap proses pengembangan sistem informasinya. Oleh sebab itu diperlukan arsitektur sistem informasi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka proses pengembangan sistem informasi di Yayasan Generasi Muslim Cendekia Puyung. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah framework yang menyediakan methods dan tools untuk membangun, mengelola dan mengimplementasikan serta pemeliharaan arsitektur enterprise. Tahap-tahap yang di gunakan dalam perancangan arsitektur ini adalah: Persiapan, Visi Arsitektur, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi, Arsiktektur Teknologi, Peluang dan Solusi serta Rencana Migrasi. Perancangan Sistem Informasi Sekolah ini dilakukan dengan pendekatan proses bisnis utama dan proses bisnis pendukung yang ada di YGMC. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu suatu usulan model TOGAF yang disesuaikan dengan proses dan kebutuhan bisnis Yayasan dalam merancang enterprise arsitektur untuk perencanaan strategis SI/TI.
References
[2]. Rianto, B., Lidya, L. dan Nurcahyo, G.W., 2016, Pemodelan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf ADM Studi Kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Jurnal Komputer Terapan, 2(1), 2016.
[3]. Hadi, W., Rosidi, A. dan Lutfi, E., 2013, Analisis Pemodelan Arsitektur untuk Mendukung Sistem Informasi Akademik dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus AMIK AMIKOM Surakarta), Duta.com, Vol. 5, No 1 September, 2013.
[4]. Manuputty, A. D. dan Wijaya, A. F. 2013. Information System/Information Technology Strategic Planning in Order Information Technology Development Strategy Using TOGAF (The Open Group Architecture Framework) Methodology in Achieving World Class University in Satya Wacana Christian University. 175–181.
[5]. Subaeki, B., (2104), Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Menggunakan Metode Enterprise Architecture Planning (Studi Kasus: Universitas Purwakarta) Jurnal Informatika, 1(1), 2014.
[6]. Minoli, Daniel. Enterprise Architecture A to Z Framework, Business Process Modeling, SOA, and Infrastructure Technology. Taylor & Francis Group, LLC. Boca Raton London New York. 2008
[7]. The Open Group, 2009, The Open Group Architecture Framework: Architecture Development Method, http://www.opengroup.org/publications/togaf. (Diakses: 13 Maret 2018.
[8]. Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd Ed., UK: John Wiley & Sons, Ltd.
[9]. The Open Group, “TOGAF,” 16 Maret 2018. [Online]. Available: https://www.opengroup.org//togaf/. [Diakses 16 Maret 2018].
[10]. Lise, 2006, Comparison of Enterprise Architecture Framework, Issues in Information Systems, Eastern Michigan University Vol. VII.
[11]. Harrison, K., Varveris, L., 2006, TOGAF: Establishing Itself as the Devenitive Method for Building Enterprise Architecture in the Commercial World.
[12]. H. Harnedi., 2013, Perancangan Strategis e-Pharmacy Menggunakan TOGAF Enterprise Architecture Studi Kasus PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Bandung,” pp. 1-9, 2013.
[13]. Pramana., Dyvanno, dkk., 2015, Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan Architecture Development Method (ADM) Studi Kasus: Lembaga Kursus Topography Training Centre, e-Proceeding of Engineering: Vol.2, No.3 Desember 2015.
[14]. Suhendri., 2016, Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Sekolah dengan The Open Group Architecture Framework(Togaf) (Studi Kasus: Pondok Pesantren Ar-Rahmat), Infotech Journal ISSN : 2460-1861.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Sofiansyah Fadli; Yuan Sa'adati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Hak Cipta atas naskah-naskah karya ilmiah di dalam Jurnal ini dipegang oleh Penulis.
- Penulis menyerahkan hak saat pertama kali mempublikasi Naskah karya ilmiahnya dan secara bersamaan Penulis memberikan izin/lisensi dengan mengacu pada Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License kepada pihak lain untuk menyebarkan karya ilmiahnya tersebut dengan tetap mencantumkan penghargaan bagi penulis dan Jurnal Teknologi dan Ilmu Komputer Prima sebagai media Publikasi pertama atas karya tersebut.
- Hal-hal yang berkaitan dengan non-eksklusivitas pendistribusian Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah penulis dapat diperjanjikan secara terpisah (contoh: permintaan untuk menempatkan karya yang dimaksud pada perpustakaan suatu institusi atau menerbitkannya sebagai buku) dengan Penulis sebagai salah satu pihak perjanjian dan dengan penghargaan pada Jurnal Teknologi dan Ilmu Komputer Prima sebagai media publikasi pertama atas karya dimaksud.
- Penulis dapat dan diharapkan untuk mengumumkan karyanya secara online (misalnya pada Repositori atau pada laman Organisai/Institusinya) sejak sebelum dan selama proses pengumpulan naskah, sebab upaya tersebut dapat meningkatkan pertukaran citasi lebih awal dan dengan cakupan yang lebih luas.