Pengaruh Idle Time dan Berth Output terhadap Berth Occupancy Ratio dalam Menunjang Kegiatan Operasional Kapal di PT Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan

Authors

  • Muhammad Nur a:1:{s:5:"en_US";s:42:"Politeknik Adiguna Maritim Indonesia Medan";}

DOI:

https://doi.org/10.34012/agriprimatech.v5i1.2073

Keywords:

Idle Time, Berth Output, Pelabuhan, Operasional

Abstract

Setiap pelabuhan termasuk PT Pelabuhan Indonesia I atau lebih dikenal dengan PT Pelindo I merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Pelindo I dituntung untuk memberikan pelayanan prima, inovatif, profesional dan peningkatan secara berkesinambungan kepada pengguna jasa sehingga harus dilakukan untuk menjaga mutu serta kualitas pelayanan dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Dalam kinerja pelabuhan salah satunya ada idle time ditemukan masih tinggi sehingga menghambat kegiatan bongkar muat di dermaga konvensional untuk komoditas yang masuk dan keluar. Selain idle tim, berth output juga mempengaruhi kegiatan operasional di pelabuhan, sedikit banyaknya barang yang di muat maupun yang di bongkar dapat mempengaruhi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasional. Dari kedua hal tersebut dapat mempengaruhi besar kecilnya berth occupancy ratio yang dihasilkan.
Kurang maksimalnya fasilitas dermaga sangat mempengaruhi kegiatan operasional, karena banyak ditemukan alat bongkar muat yang kurang memadai untuk digunakan sehingga dapat menghambat kegiatan operasional dan waktu yang diperlukan menjadi lebih lama dari perkiraan. Serta cuaca yang kurang mendukung untuk memulai proses kegiatan operasional. Barang yang masuk maupun yang keluar berpengaruh besar kecilnya terhadap proses kegiatan operasional kapal, semakin memadai alat yang digunakan maka semakin banyak dan baik barang yang di muat maupun di bongkar. Cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan peralatan dengan semaksimal mungkin, meningkatkan kinerja SDM terutama dalam hal disiplin waktu dan memberikan pengarahan atau evaluasi kepada operator ataupun TKBM, dengan menempatkan SDM yang berkualitas di posos yang tepat, mempercepat waktu kegiatan bongkar muat dengan menambah alat bongkar muat yang memadai sehingga semakin banyak barang yang dibongkar ataupun yang dimuat, dan melakukan penyeimbangan diantara ketiga hal tersebut untuk pencapain berth occupancy ratio yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Downloads

Published

2021-10-30