Hubungan perokok berat dengan penyakit paru obstruktif kronik pada pasien dewasa di Rumah Sakit Royal Prima

Authors

  • Annisa Zalzabila Program Studi Pendidikan Dokter
  • Chairul Radjab Nasution Departemen Penyakit Dalam, Universitas Prima Indonesia
  • Masdalena Masdalena Departemen Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Universitas Prima Indonesia
  • Herlina Yani Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia
  • Armon Rahimi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia
  • Erwin Sopacua Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34012/bkkp.v2i2.4693

Keywords:

perokok, penyakit paru obstruktif kronik.

Abstract

Paparan asap rokok merupakan faktor risiko paling umum pada pasien PPOK di seluruh dunia.Interaksi kompleks akibat paparan kumulatif jangka panjang terhadap gas dan partikel beracun, dikombinasikan dengan berbagai faktor pejamu, termasuk genetika, hiperresponsif saluran napas, dan perkembangan paru-paru yang buruk pada bayi, dapat menyebabkan gangguan dan perubahan pada mukosa pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perokok berat dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) pada pasien di Rumah Sakit Royal Prima Medan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada bulan Agustus 2023. Populasi terjangkau pada penelitian adalah pasien di Rumah Sakit Royal Prima Medan sebanyak 50 sampel dengan teknik concecutive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square, pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi IBM 25. Hasil studi menunjukkan jenis kelamin terbanyak laki-laki yaitu 45 orang (90,0%), umur terbanyak 56-65 tahun yaitu 21 orang (42,0%), keluhan terbanyak sesak nafas yaitu 41 orang (82,0%), perokok terbanyak berat yaitu 27 orang (54,0%), penyakit paru obstruktif kronik terbanyak berat yaitu 19 orang (38,0%). Ada hubungan antara perokok berat dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (p=0,006). Dapat disimpulkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, umur terbanyak adalah 56-65 tahun, keluhan terbanyak adalah sesak nafas, perokok berat terbanyak adalah ya, penyakit paru obstruktif kronik terbanyak adalah berat dan ada hubungan antara perokok berat dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) pada pasien.

Downloads

Published

2024-02-17