DEPRESI PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. TENGKU MANSYUR TANJUNGBALAI TAHUN 2015

Main Article Content

Nur Astari
OK Yulizal
Armon Rahimi
Herlina yani
Anita Rosari
Wika Hanida
Yensuari -

Abstract

Hiperglikemik merupakan keadaan adanya defek pada sekresi atau kerja  insulin yang dapat berakibat diabetes melitus. Diabetes yang berlangsung lama memungkinkan pasien mengalami depresi  yang ditandai dengan mood tertekan, kehilangan kesenangan atau minat, perasaan bersalah atau harga diri rendah, gangguan makan atau tidur, kurang energi, dan konsentrasi yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya depresi pada penderita lansia dengan diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian analitik dengan desain cross sectional study dan case control. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada lansia yang menderita DM dan non DM. Hasil: Subyek dalam penelitian ini berjumlah 176 orang lansia, terdiri dari 88 kelompok kasus (DM) dan 88 kelompok kontrol (non DM), didapatkan penderita DM yang paling banyak mengalami depresi berjenis kelamin laki-laki berjumlah 31 orang, non depresi terbanyak pada perempuan 22 orang. Mereka yang menderita DM 1,9 kali lebih beresiko untuk mengalami depresi dibanding non DM (OR = 1,9 (interval keyakinan 95%) 1,044 - 3,457, P = 0,036). Rerata lama penyakit pada subyek yang depresi antara DM dan non DM berbeda bermakna (5,51 ± 2,66 vs 3,54 ± 2,22, P = 0,000). Rerata KGD pada penderita DM yang depresi dibanding non depresi berbeda bermakna (310,31 ± 101,01 vs 262,89 ± 92,78, P = 0,029). Rerata lama penyakit untuk tingkatan depresi (ringan, sedang, berat) berbeda secara bermakna (3,00 ± 0,00 vs 4,97 ± 2,36 vs 7,06 ± 2,70, P = 0,000). Kesimpulan: Lansia penderita DM lebih beresiko mengalami depresi dibanding lansia non DM. Rerata lama penyakit pada subyek yang depresi antara DM dan non DM berbeda bermakna. Rerata KGD pada penderita DM yang depresi dibanding non depresi berbeda bermakna. Rerata lama penyakit untuk tingkatan depresi (ringan, sedang, berat) berbeda secara bermakna.

Article Details

How to Cite
Astari, N., Yulizal, O. ., Rahimi, A., yani, H., Rosari, A., Hanida , W., & -, Y. (2022). DEPRESI PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. TENGKU MANSYUR TANJUNGBALAI TAHUN 2015. PRIMER (Prima Medical Journal), 7(1), 14-18. https://doi.org/10.34012/pmj.v7i1.2788
Section
Articles

References

Aditya RM. Diabetes Melitus Tipe 2. Universitas Diponegoro. 2014. 8-11.

Arisman. Diabetes Melitus. Buku Ajar Ilmu Gizi, Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia. 2011. Jakarta: EGC. 44 p .

Artanti P, Masdar H, Rosdiana D. Angka Kejadian Diabetes Melitus Tidak Terdiagnosis pada Masyarakat Kota Pekanbaru. Jom FK. 2015 Oct 2; 2 (2): 1-2.

Damping CE. Psikiatri Geriatri. In: Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. 2nd ed. 2013. Jakarta: FKUI. 512 p.

Firdaus A. Skripsi Hubungan Lamanya Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Tingkat Depresi Pada Pasien Poli Penyakit Dalam RSD Dr. Soebandi Jember. 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Fitriyani. Skripsi Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon. 2012. FKM UI.

H. R Hasdinah. Mengenal Diabetes Melitus. 2012. Yogyakarta: Nuha Medika. 15 p.

Harista RA, Lisiswanti R. Depresi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Majority. 2015 Des; 4 (9): 76

Hendriati D. Gambaran Simtom Ansietas Dan Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Berobat Ke Instalasi Rawat Jalan Divisi Endokrin Dan Metabolik RSU.P. H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara. 2015. 2.

Irawan H. Gangguan Depresi pada Lanjut Usia. CDK-210. 2013. 40 (11): 815-8.

Kurniawan K. Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Usia Lanjut. Maj Kedokt Indon. 2010. Dec 12; 60 (12): 578.

Mudjaddid E, Putranto R. Aspek Psikosomatik Pasien Diabetes Melitus. In: Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. 2014. Jakarta: Interna Publishing. 3639-40 p.

Noviati, Martono H. Psikogeriatri. In: Boedhi Darmojo. Buku Ajar Geriatri. 4th ed. 2011. Jakarta: FKUI. 628 p.

Njoto EN. Mengenali Depresi pada Usia Lanjut Penggunaan Geriatric Depression Scale (GDS) untuk Menunjang Diagnosis. CDK-217. 2014. 41 (6): 472-3.

Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. 2nd ed. 2013. Jakarta: FKUI. 19 p.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2015. Jakarta: PB PERKENI. 11 p.

Ramanda R. Skripsi Gambaran Tingkat Depresi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Purnama Pontianak Tahun 2013. 2014. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak

Saragih EC. Gambaran Depresi Pada Lanjut Usia. Universitas Sumatera Utara. 2011. 3-7.

Setyani T. Skripsi Hubungan Tingkat Depresi Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. 2012. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.