Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya TB paru pada pasien HIV/AIDS

Authors

  • Perry Boy Chandra Siahaan Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
  • Rahayu Lubis Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
  • Hiswani Hiswani Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.34012/jkpi.v3i2.558

Keywords:

HIV/AIDS, TB paru

Abstract

WHO pada tahun 2014, diperkirakan terdapat 126 per 100.000 penduduk kasus kejadian TB HIV secara global. Sebanyak 12 provinsi telah ditetapkan sebagai daerah prioritas intervensi HIV dan perkiraan jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sekitar 190.000 hingga 400.000. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol. Populasinya adalah 316 Odha TB Paru dan HIV non Tuberkulosis yang berkunjung ke RS H. Adam Malik Medan. Sampel terdiri dari 63 kasus dan 63 kontrol, diambil dengan teknik consecutive sampling, dan data dianalisis menggunakan regresi logistik berganda pada = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CD4 pada OR=4,102 (95%CI;1,511-11,135), IMT pada OR=7,920 (95%CI;3,507-17,888), kadar hemoglobin pada OR=2,465 (95%CI;1,044- 5.820 dan riwayat keluarga dengan TB paru pada OR=5.463 (95%CI;2,039-14,631) berpengaruh terhadap kejadian TB paru pada penderita TB Paru HIV/AIDS. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian tuberkulosis paru pada penderita HIV/AIDS Tuberkulosis Paru adalah riwayat keluarga dengan tuberkulosis paru. Ada pengaruh antara CD4, IMT, kadar hemoglobin dan riwayat keluarga TB paru terhadap kejadian TB paru pada pasien HIV/AIDS. Memberikan waktu kepada pasien HIV/AIDS dalam rangka meningkatkan penyuluhan gizi dan pasien HIV/AIDS menjadi lebih baik dan berpesan kepada masyarakat/pasien memperhatikan status gizi pasien HIV/AIDS dan memahami hubungannya dengan tuberkulosis paru dan riwayat keluarga dengan kondisi tuberkulosis paru.

Downloads

Published

2019-07-31

Issue

Section

Articles